Beatriks Lasamahu

TUGAS JURNAL BAHASA INDONESIA…

 

WISUDAWAN : IRFAN FAUZIYAN 5115032188
LULUSAN 2008.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MANAJEMEN KELAS GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA DIKLAT DASAR-DASAR TEKNIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

Oleh :
Beatriks Lasamahu 5215087475

Non Reguler 2008
Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan ini dalam rangka penigkatan mutu pendidikan yang diawali dari kesiapan guru dalam pengelolaan diri dan bahan ajar hingga penggunaan alat penunjang dalam pembelajaran, kemudian hal ini di korelasikan dengan kondisi siswa dalam motivasinya menangkap materi dan kemauan belajar dengan apa yang telah guru berikan pada tiap sesi mengajar dan juga kesiapan dari siswa dalam belajar sebelum materi yang diberikan guru akan dimulai, apakah hal ini mengandung korelasi antar keduanya dan apakah hubungan ini saling terkait satu sama lain dalam menunjang mutu pendidikan di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian penulis yang didapat dari berbagai pihak apakah kedua hal ini terbukti sangat berpengaruh. Penulis juga berharap penelitian ini bisa menjadi acuan bagi kalangan umum dalam menangkap suatu persepsi seseorang dalam hal pengelolaan data yang penulis lakukan.

Kata kunci : Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan

PENDAHULUAN

Salah satu mata dilat dasar di SMK program keahlian teknik pemanfaatan tenaga listrik adalah DTLE (Dasar-dasar Teknik Listrik dan Elektronika). Pada mata diklat tersebut siswa diharapkan dapat menguasai kompetensi-kompetensi dasar yang akan digunakan kelak pada mata diklat berikutnya. Apabila kompetensi pada mata diklat DTLE tidak dikuasai dengan baik maka siswa akan mengalami kesulitan untuk menghadapi mat diklat lainnya.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak hanya harus pandai dalam menyampaikan materi-materi dan dapat berkomunikasi dengan siswanya, tetapi guru yang baik juga ahrus dapat memotivasi siswanya. Tentu saja sebelum memotivasi siswanya guru tersebut harus sudah termotivasi terlebih dahulu. Motivasi siswa dalam menuntut ilmu di kelas tentu bermacam-macam, secara umum motivasi dibedakan dua macam motivasi dasar yaitu motivasi Ekstrinsik dan motivasi Instrinsik. Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan untuk mencapai tujuan –tujuan yang terletak diluar perbuatan belajar, misalnya motivasi belajar siswa untuk dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan dan mencari uang. Tetapi untuk proses belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas motivasi ini juga dirasakan masih sangat kurang. Metode yang kedua adalah Instrinsik yaitu dorongan dalam diri siswa untuk menumbuhkan gairah belajarnya.
Banyak sekali metode pembelajran yang dikenalkan, namun guru haru s dapat mengkaji mana metode yang baik dan menarik dalam pembelajran agar siswa dapat menangkap materi yang diberikan dengan sempurna dan baik. Salah satunya adalah adanya komunikasi yang baik antara muri d dan guru yang dapat menunjang proses belajar mengajar sehingga kita sendiri sebagai guru dapat mengetahui latar belakang siswa dan kemampuannya dalam belajar.
Guru yang baik dan profesional adalah guru yang dapat mengelola kelas dengan baik, disini guru tidak hany asebagai fasilitator melainkan juag sebagai motivator dan evaluator, karena motivator sangat penting agar siswa dapat lebih bersemangat dalam belajar, sedangkan evaluator guru dapat menilai keberhasilan siswa dalam proses belajar.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikaji suatu masalah adalah :

1. Apakah motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh cara guru mengajar?
2. Apakah motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh kekampuan guru dalam pengelolaan kelas ?
3. Apakah motivasi belajar siswa dipengaruhi dengan metode belajar yang diberikan oleh guru ?
4. Apakah keberhasilan guru dalam manajemen kelas dapat dilihat dari tingginya motivasi siswa dalam pelajaran ?
5. apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam pelajaran ?

Pembatasan masalah.
Dikarenakan banyak hal yang dapat mempengaruhi diantara guru dan siswa dalam keberhasilan belajar disini Penulis hanya membatasi pada kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa, dengan mengambil sebuah studi kasus dari pembelajaran diklat B Desain penelitiannya sebagai Berikut DTLE, diharapkan penelitan ini mendapatkan hubungan yang posistif.

B. PEMBAHASAN
Dari permasalahan yang ada mengenai motivasi belajar siswa, apakah ada hubungan atau korelasinya antara siswa itu sendiri dengan guru yang mengajar di depan kelas ataukah ada hubugannya pula dengan teknik yang digunakan guru dalam memotivasi siswanya. Dalam pembahasan ini penulis melakukan sebuah riset sederhana dengan menggunakan teknik sampling dengan mengambil acak sampel siswa (sebanyak 152 siswa) dan hanya menggunakan 25 % diantaranya, untuk memudahkan peneliti dalam penghitungan yaitu lebih kurang sebanyak 40 siswa dan diambil secara acak.
Dalam hal ini sebagai variabel pembanding adalah persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam manajemen kelas, mulai dari pengelolaan tempat belajar/ruang kelas, pengelolaan bahan ajar, cara pengelolaan kegiatan dan waktu, pengelolaan siswa serta cara pengelolaan sumber belajar dan variabel kedua adalah mengenai motivasi belajar siswa dalam mata ajar DTLE mulai dari motivasi internal dan motivassi eksternal.
Pada variabel pertama setelah menggunakan teknik kuesioner siswa menjawab pertanyaan yang diberikan penulis maka hasil yang didapat dengan menggunakan teknik sampling tadi adalah persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam manajemen kelas sangat berpengaruh positif ini di tandai dengan banyaknya siswa yang merespon guru tersebut jika melakukan manaejemen kelas yang baik, dan sebaliknya siswa merespon negatif terhadap siswa yang manajemen kelasnya kurang baik, contoh yang ditemukan penulis adalah pengelolaan bahan ajar diamana guru tidak memberikan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir dan berproduksi, hal lain yang di temukan dalam hal ini aldalah kurangnya pengelolaan kegiatan dan waktu dan guru tersebut tidak memperhatikan apa yang menjadi kegiatan awal, inti dan penuup sehingga ini membingungkan siswa dalam membuat kesimpulan karena guru berjalan terus tanpa ada jeda waktu baiik untuk bertanya maupun mengambil suatu kesimpulan.
Kita akan membahas mengenai variabel kedua dalam cara mengetahui motivasi belajar siswa, ini ditekankan penulis pada dua hal yaitu internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan internal adalah adanya kesadaran dari siswa itu sendiri tentang motivasi belajarnya dan eksternal adalah faktor yang mempengaruhi dari luar diri siswa iti seperti mendapat pujian dari guru atau teman, berharap mendapat hadiah dari orang lain dan berharap mendapat nilai bagus dari gurunya.
Dari penilaian berdasarkan hasil survey, yang didapat adalah faktor eksternal sangat berpengaruh terhadap siswa seperti, siswa sangat mengharapkan imbalan bila nilainya mengalami kemajuan pesat dan siswa sangat mengharapkan pujian dari kawan sebaya maupun gurunya sendiri. Sangat jarang ditemui bahwa siswa mempunyai motivasi internal seperti halnya mengerjakan tugas karena kesadaran sendiri, memiliki perasaan senang dalam belajar dan senang diberikan tugas yang menantang ini sangat jarang ditemukan dalam diri siswa. Jadi faktor eksternal masih mendominasi dalam hal pemberian motivasi belajar siswa, dan hal ini dapat dilakukan dengan motivasi dari guru yang memberikan materi tidak hanya di dalam kelas namun motivasi dapat juga diberikan di luar kelas seperti bimbingan dan lain-lain.
Disini penyusun sengaja tidak memberikan data-data yang akurat mengenai penilaian kedua hal tersebut di karenakan banyaknya data yang harus di tampilkan dan rumus-rumus yang digunakan, sehingga penyusun hanya mengambil sebuah penilaian akhir dari penulis dalam melakukan riset pada hubungan antara persepsi siswa terhadap guru.
Teknik Pengambilan data
Dalam hal ini penulis menggunakan instrumen penelitan denga menggunakan angket atau kuesioner. Kuesioner tersebut berbebentuk rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan misalnya dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju dan teknik ini diambil dari beberapa siswa, yaitu tentang persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dan kuesioner tentang motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE. Siswa hanya memilih jawaban yang telah disediakan dalam bentuk skala sikap.
Tabel. 1 Penilaian untuk persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru.
Kategori Pernyataan
Selalu Sering Jarang Sangat Jarang Tidak Pernah
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5

Tabel. 2 Penilaian untuk motivasi belajar siswa dalam mata diklat DTLE.
Kategori Pernyataan
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5

Dari hasil penilaian yang didapat penulis menganalisa hasil data tersebut dengan mengadakan uji validitas yaitu dengan menggunakan koefisien antar skor butir dengan score table instrument dan hasil yang didapat jika r hitung > r tabel maka butir pernyataan dinyatakan valid tetapi jika sebaliknya r hitung < r tabel maka butir pernyataan dianggap tidak vlid atau drop.

KESIMPULAN

1. Hubungan antara motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh cara guru dalam memberikan materi terlihat dari guru yang menggunakan metode belajar terkini, yang menggunaka sumber belajar yang bagus memberikan masukan lebih kepada siswa dan dapat memotivasi siswa dalam belajar.
2. Guru masih sangat berpengaruh dalam hal memberi motivasi siswa terutama dari caranya mengelola atau memanjamen kelas, dalam hal ini penulis menemukan beberapa kasus yang terjadi siswa enggan belajar di karenakan guru yang dalam mengajar tidak memperhatikan hal-hak yang terjadi dalam kelas.
3. Dalam hal keberhasilan guru dalam mengelola kelas memang berpengaruh ini di buktikan dengan hanya sedikit siswa yang tidak terpengaruh akan hal ini, dan mayoritas menjadi termotivasi dalam belajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Heinz Kock, Saya Guru Yang Baik, Jakarta: Kanisius, 1979
Dr. Oemar Hamalik, Psikologi Balajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2002.
Suahrsimu Arikunto,Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 2002.

Leave a comment